Dalam ber- istidlal dasar utamanya adalah Alquran dan As sunnah As Shahihah. Ijtihad istimbath 'Illah terhadap hal2 yg tdk terdapat dlm Nash dpt dilakukan sepanhang tdk menyangkut bidang Ta'abbudi.

Dlm memutuskan keputusan dilakukan dgn cara musyawarah, dan ketika melakukan ijtihad, digunakan sistem Ihtihad Jam'ie.

Tdk mengikatkan diri pada sebuah mazhab, akan tetapi pendapat para imam mazhab hanya dijadikan sebatas bagai pertimbangan saja dlm menetapkan hukum, sepanjang sesuai dgn al quran Sunnah.

Berperinsip terbuka dan toleran, serta tdk beranggapan hanya Majelus Tarjih yg paling benar. Keputusan diambil melalui dalil yg terkuat, dan masih memberikan kesempatan utk di kikoreksi, dan siap berubah jika ditemukan dalil2 yg lebih kuat.

Dlm masalah aqidah/ Tauhid, hanya digunakan dalil2 yg mutawatir

Tdk menolak ijma' shahabat sebagai dasar sebuah keputusan

Terhadap dali2 yg nampak Ta'arudh digunakan metode al- jam'u wat taufiq, dan jika tdk di temukan, baru ditempuh jln Tarjih.

Menggunakan asas Saddu al- dzara'ie sarana yg dpt menjerumuskan pada hal2 yg haram utk menghindari terjadinya fitnah dan mafsadat 

Mentakwil dpt dipergunakan utk memahami kandungan dalil2 alquran Sunnah sepanjang sesuai dgn tujuan syariah

Penggunaan dalil2 utk menetapkan suatu hukum dilakukan dgn cara komprehenshif, utuh dan bulat, tdk bersifat parsial.

Dalil2 umu al quran dpt di hususkan dgn hadis ahad terkecuali dlm ranah aqidah

Dlm mengamalkan ajaran islam menggunakan perinsip at Taisyir.

Dlm bidang ibadah, hanya disandarkan kpd alquran sunnah.

Dlm urusan Duniawiyah, berpijak kpd kemaslahatan ummat, sepanjang tdk bertentangan al quran sunnah

Terhadap dalil2 yg musytarak, paham shahabat diutamakan.

Dlm memahami Nas dalil yg berstatus Dhahir di dahukukan Takwil dlm bidang aqidah.