Maraknya salafi di Muhammadiyah, membuat resah warga Muhammadiyah yg konsisten dgn ideologi Muhammadiyah. Terkadang kita berfikir, knp tdk membuat sendiri amal usaha sebagai sarana dakwah. Knp harus ngerecokin Muhammadiyah? Pertanyaan ini terkadang yg tanpa diundang, hadir dlm pemikiran warga Muhammadiyah yg kknsisten dgn ideologi Muhammadiyah.

Ada beberapa cara yg harus kita lakukan terkait dgn temen2 salafi di Muhammadiyah; 

1. Adakan pendekatan Otoritas. Pendekatan ini bersandar kpd ketegasan para pimpinan AUMA termasuk kepengurusan  aset Masjid dan Mushola. Kalo di dlm nya masih ada org2 yg berideologi lain selain Muhammadiyah, maka para limpinan AUMA termasuk pimpinan organisasinya harus brrsifat tegas kpd mereka. Jika sdh dilakukan pendekatan, utk mematuhi aturan dan ideologi Muhammadiyah, lalu mereka tetap tdk mengikuti, maka terpaksa harus di keluarkan dari AUMA dan dari pengurusan Muhammadiyah. Para pimpinan organisasi dan AUMA, harus mempersiapkan penggantinya yg memiliki kompetensi yg sama dgn mereka yg dikeluarkan, bahkan harus lebih.

2. Pendekatan intelektual. Pendekatan ini memerlukan komoetensi dan keilmuan yg tinggi. Sebab pendekatan ini, akan berujung kpd diskusi dan dialog dgn mereka [ salafi ]. Argumentasi dan dasar hukum harus disiapkan secara maksimal. Karena itu mau tdk mau, suka tdk suka media debat dgn cara yg santun harus ditempuh, dlm rangka mencari kebenaran yg hakiki, sesuai dgn standarisasi Muhammadiyah. 

3. Pendekatan spiritual. Pendekatan ini harus terimplementasi dlm keseharian warga muhammadiyah. Klain temen2 salafi terhadap apa yg mereka ajarkan adalah ajaran murni islam seperti pada masa salaf, harus ditandingi. Warga Muhammadiyah hususnya para pimpinan dan Asatidz nya, harus mampu menyuguhkan nilai2 spiritual yg mampu menyentuh sampai kelapisan masyarakat paling bawah. Sedangkan org yg mampu memberikan nilai2 spiritual yg baik, pasti org yg mumpuni dlm ilmu pengetahuan keagamaan. Disinilah kemudian pentingnya pengkaderan, pengkaderan ideologi, pengkaderan ulama2 Tarjih, dan pengkaderan dlm ilmu2 praktis keagamaan. Warga muhammadiyah harus unggul dlm hal ini ketimbang temen2 dalafi.